Proses Fermentasi

Ada beberapa metode dalam mengolah bahan organik menjadi hasil fermentasi yang dapat digunakan sebagai nutrisi bagi tanaman, yaitu :

  1. Fermentasi terbuka, yaitu metode fermentasi di ruang terbuka dengan memanfaatkan sinar matahari dan air hujan. Bahan utama yang digunakan adalah Sampah Organik Dapur (SOD) termasuk yang berbentuk cairan (air cucian beras, sisa teh/kopi, dll). Bahan-bahan organik ini dimasukkan kedalam galon tumpuk kemudian berproses secara alami yang menghasilkan leachate yang bisa digunakan sebagai nutrisi bagi tanaman. Ikuti di Instagram kami Robby_Mulyana73
  2. Fermentasi tertutup yaitu fermentasi yang dilakukan di dalam ruangan/yang ternaungi, bahan yang digunakan seperti : kotoran ternak, kulit buah, SOD bisa dilihat untuk prosesnya di video ini dan untuk pengolahan serabut kelapa bisa dilihat di video ini

Untuk Efisiensi pada proses dan hasil, maka kami mengolah limbah organik menjadi produk cair dan yang padat sebagai media tanam dengan menambahkan media tanah pada limbah-limbah organik yang telah di fermentasi dalam waktu tertentu.

Beberapa racikan dalam pengelolaan limbah organik, yaitu :

  • Bahan Kotoran hewan, Untuk membuat 100% fermentasi cair dibutuhkan : 10% tetes tebu, 30% kotoran ternak dan 60% air kemudian di fermentasi minimal 14 hari
  • Bahan kulit buah, untuk membuat 100% fermentasi cair dibutuhkan 10% tetes tebu, 30% kulit buah dan 60% air kemudian di fermentasi minimal 14 hari 
  • Untuk fermentasi terbuka : bagian bawah sekam bakar/rumput kemudian diatasnya Sampah organik dapur dan dibiarkan dibawah terik matahari, dan setelah galon bagian bawah penuh leachate bisa dipanen

 Model Fermentasi terbuka